Kamis, 17 November 2011

Individu, Keluarga & Masyarakat

Sikap pilih kasih dan tidak adil orang tua yang berdampak pada individu, keluarga, dan masyarakat

Melati (nama samaran) gadis belia yang beranjak dewasa, dibesarkan oleh ke dua orangtua yang baik dan perhatian mempunyai kisah yang mungkin dianggapnya bukan sebagai keberuntungan melainkan kesedihan. Ia mempunyai seorang kakak laki-laki dan perempuan. Sewaktu kecil, ia begitu dimanja oleh ayahnya, namun saat ia berumur sekitar 8tahun, ia mulai merasa ada perubahan sikap dari ayahnya. Ayahnya mulai suka membentak, memukul dan memarahinya saat ia melakukan kesalahan kecil ataupun besar. Sepertinya, di mata ayah melati, apapun yang ia lakukan selalu salah. Berbanding terbalik dengan kakak lelakinya yang sangat dimanja dan jarang sekali diperlakukan hal yang sama seperti melati.
Semakin tumbuh dewasa, melati semakin sering melihat dan mendengar sang ayah marah, kali ini bukan pada dirinya saja melainkan pada ibunya. Ayahnya dilihat jarang memarahi ke dua kakaknya. Dari situ, melati mulai melihat ketidak adilan dan ayahnya yang suka pilih kasih sayang antara anak yang satu dengan yang lain. Sejak itu, mulai ada rasa tidak suka melati terhadap ayahnya. Semakin hari rasa tidak suka melati terus bertambah menjadi rasa benci. Ia pun tumbuh menjadi wanita yang sensitif, pengecut, berpikiran sempit dan tidak bersikap dewasa yang seharusnya ia bersikap di umurnya yang sudah kepala 2.
Ini adalah salah satu contoh kecil yang terjadi di masyarakat kita, individu seseorang akan terbentuk sejak ia terlahir ke dunia dan peran orangtua serta keluarga akan sangat berpengaruh besar terhadap psikologis kejiwaan seseorang, serta pengaruh dari lingkungan masyarakat sekitar.
"bagaimana perilaku individu di masyarakat, berawal dari lingkungan terdekat yaitu Keluarga"

nissa irawaty
17110364
5KA26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar