Kamis, 17 November 2011

Warga negara dan Negara

Hukum bagi Warga Negara di Indonesia


"Hukum di Indonesia bisa dibeli", itulah ungkapan untuk hukum di Indonesia. Karena pada kenyataannya, hukum di Indonesia dibilang memang bisa dibeli bagi orang-orang yang memiliki banyak uang. Bayangkan saja, bagi rakyat kecil yang melakukan kesalahan seperti mencuri ayam, sepeda dan kejahatan lainnya yang hanya merugikan orang yang telah dicuri barangnya, mendapatkan hukuman penjara 5 tahun dengan fasilitas yang sangat minim serta perlakuan kasar dan merugikan atau bahkan ada yang di hukum mati.
Sedangkan untuk para rakyat yang kaya raya, memiliki kekuasaan dan status sosial tinggi, melakukan kejahatan yang merugikan orang banyak bahkan para pejabat tinggi negara yang meng-korupsi uang rakyat hanya dipenjara 3 tahun / lebih dengan fasilitas yang lengkap seperti kamar pribadi, tv, springbed, tak jarang AC dan juga perlakuan yang istimewa.
Dalam UUD 1945 BAB X tentang Warga Negara jelas sekali peraturan bahwa "Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya", tapi pada kenyataanya, peraturan itu ada untuk dilanggar.

Pemuda dan Sosialisasi

Cara bersosialisasi pemuda masa kini sebagai penerus bangsa


Pemuda adalah penerus bangsa. Kalimat itu yang sering kita dengar. Tapi pada kenyataannya beberapa pemuda jaman sekarang sudah tidak bisa diandalkan. Cara bersosialisasi mereka kini berbeda sekali dengan pemuda jaman dahulu.
Kebanyakan dari mereka kini bersosialisasi dengan melihat materi, fisik dan status. Tidak sedikit juga yang terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif seperti menggunakan narkoba, free sex, dll. Kebanyakan dari mereka itu, biasanya orang-orang yang mempunyai masalah dari dalam (keluarga)atau sering disebut broken home yang biasanya kurang perhatian dari ke dua orangtua, lalu masalah dengan dirinya sendiri atau hanya sekedar ikut-ikutan teman agar dianggap "gaul", solider dll.
Tapi dilihat dari sisi lain, ada juga beberapa pemuda yang berprestasi dan membanggakan. Entah itu di bidang olahraga, pendidikan, karya ilmiah dll. Apa yang mereka raih sekarang, karena ada dukungan dari keluarga khusunya orangtua. Mungkin bisa dilihat perbedaan di antara ke dua contoh cerita di atas,latar belakang dari pemuda berprestasi dan tidak. Sehingga dapat disimpulkan, keluarga dapat mempengaruhi cara bersosialisasi kita di lingkungan dan itu juga yang menjadikan kita pemuda penerus bangsa.

Pendidikan, Masyarakat & Kebudayaan

Kurangnya kepedulian masyarakat pada pendidikan dan kebudayaan


Beberapa masyarakat di kalangan bawah, memandang pendidikan dan kebudayaan yang di miliki indonesia dirasa sudah tidak terlalu penting lagi saat ini. Bisa dilihat sekarang, banyak anak-anak yang sudah cukup usia untuk bersekolah, tetapi mereka malah mengamen di jalan, menjual koran atau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa. Slogan Pemerintah "Wajib belajar 9 tahun" ternyata diperuntukan bagi mereka yang sanggup mengeluarkan dana lebih untuk pedidikan yang saat ini bisa dibilang sangat mahal.
Memang sekarang ini sudah ada Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan oleh Mendiknas, bahwa biaya sekolah untuk Sekolah Dasar Negeri(SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dibebaskan dari SPP alias gratis. Namun kenyataanya, masih ada beberapa pihak sekolah yang meminta pungutan biaya untuk beberapa alasan dan untuk kepentingan beberapa oknum.
Kebudayaan indonesia saat ini dirasa juga sudah mulai luntur akibat ketidakpedulian beberapa masyarakat dan era globalisasi yang semakin canggih. Sebab itu, setidaknya masyarakat memiliki rasa bangga terhadap kebudayaan bangsa Indonesia beragam dan unik, yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.

nissa irawaty
17110364

Individu, Keluarga & Masyarakat

Sikap pilih kasih dan tidak adil orang tua yang berdampak pada individu, keluarga, dan masyarakat

Melati (nama samaran) gadis belia yang beranjak dewasa, dibesarkan oleh ke dua orangtua yang baik dan perhatian mempunyai kisah yang mungkin dianggapnya bukan sebagai keberuntungan melainkan kesedihan. Ia mempunyai seorang kakak laki-laki dan perempuan. Sewaktu kecil, ia begitu dimanja oleh ayahnya, namun saat ia berumur sekitar 8tahun, ia mulai merasa ada perubahan sikap dari ayahnya. Ayahnya mulai suka membentak, memukul dan memarahinya saat ia melakukan kesalahan kecil ataupun besar. Sepertinya, di mata ayah melati, apapun yang ia lakukan selalu salah. Berbanding terbalik dengan kakak lelakinya yang sangat dimanja dan jarang sekali diperlakukan hal yang sama seperti melati.
Semakin tumbuh dewasa, melati semakin sering melihat dan mendengar sang ayah marah, kali ini bukan pada dirinya saja melainkan pada ibunya. Ayahnya dilihat jarang memarahi ke dua kakaknya. Dari situ, melati mulai melihat ketidak adilan dan ayahnya yang suka pilih kasih sayang antara anak yang satu dengan yang lain. Sejak itu, mulai ada rasa tidak suka melati terhadap ayahnya. Semakin hari rasa tidak suka melati terus bertambah menjadi rasa benci. Ia pun tumbuh menjadi wanita yang sensitif, pengecut, berpikiran sempit dan tidak bersikap dewasa yang seharusnya ia bersikap di umurnya yang sudah kepala 2.
Ini adalah salah satu contoh kecil yang terjadi di masyarakat kita, individu seseorang akan terbentuk sejak ia terlahir ke dunia dan peran orangtua serta keluarga akan sangat berpengaruh besar terhadap psikologis kejiwaan seseorang, serta pengaruh dari lingkungan masyarakat sekitar.
"bagaimana perilaku individu di masyarakat, berawal dari lingkungan terdekat yaitu Keluarga"

nissa irawaty
17110364
5KA26

ISD bagian dari MKDU

Keterkaitan Ilmu Sosial Dasar dengan Mata Kuliah Dasar Umum untuk Mahasiswa


Tujuan diberikannya Ilmu Sosial Dasar (ISD) sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)adalah karena untuk membantu perkembangan wawasan penalarandan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik. oleh karena itu, mahasiswa diharapkan untuk memahami dan mengamalkan ISD di manapun mereka berada.
ISD juga merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yg dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, kepekaan, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
Satu contoh kecil saat mahasiswa psikologi diharuskan terjun langsung (survey) saat pembuatan skripsi dengan tema yang berkaitan dengan masyarakat atau perilaku manusia. Dari situ, mahasiswa bisa memahami dan tanggap akan nilai-nilai yang ada di lingkungan sekitar serta dapat meninjau perilaku-perilaku manusia secara tak langsung.

nissa irawaty
17110364
5KA26